Bagian I:
Ksantabe hatur pikulun
Prasangga pamujane
Ring ratu hyang bhatari
Canang sari kukus harum
Maka larapan hatur
Saha jnana nirmala
Satya bhakti ring hyang agung
Maka catraning jagat
Huriping tri bhuwana
Bagian II:
Sangkan ring drada manuhun
Sredha panugrahane
Maweha tirtha suci
Wasuh pada sanghyang agung
Satmaka kamandalu
Pangrawatan dasamala
Sida mangguh dirgahayu
Landuh punang nagara
Luputing lara roga
Terkait
Kidung Hindu Bali Lengkap Lainnya:
Kumpulan Kidung Hindu Bali Terlengkap (full)
Dalam Babad Bali, kidung merupakan seni suara dan karawitan di Bali yang awalnya berasal dari Jawa abad XVI sampai XIX.
Kesenian ini dikelompokan dalam sekar madya yang meliputi jenis-jenis lagu pemujaan, umumnya dinyanyikan dalam kaitan upacara, baik upacara adat maupun agama.
Kelompok tembang yang tergolong sekar madya pada umumnya mempergunakan bahasa Jawa tengahan, yaitu seperti bahasa yang dipergunakan di dalam lontar / cerita Panji atau Malat, dan tidak terikat oleh Guru Lagu maupun Padalingsa.
Di Bali kidung-kidung selalu dilakukan dan dimainkan bersama-sama dengan instrumen. Lagu - lagu kidung ini ditulis dalam lontar tabuh-tabuh Gambang dan oleh karena itulah laras dan namanya banyak sama dengan apa yang ada dalam penggambangan, menggunakan laras pelog Saih Pitu (Pelog 7 nada) yang terdiri dari 5 nada pokok dan 2 nada pemaro/ tengahan.
Komentar